Di Tengah Pandemi, Bidan Delima Kabupaten Magelang Ikuti Pembinaan Pelayanan

Di Tengah Pandemi, Bidan Delima Kabupaten Magelang Ikuti Pembinaan Pelayanan

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG-Para bidan delima di Kabupaten Magelang mengikuti pembinaan pelayanan terhadap ibu dan anak di tengah pandemi Covid-19 di Gedung IBI Kabupaten Magelang di Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 5 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Bidan Delima (UPBD) Provinsi Jawa Tengah bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jateng itu diikuti 50 perwakilan bidan delima dengan menerapkan prokotol kesehatan. Ketua Pengurus Cabang IBI Kabupaten Magelang Sri Kuswanti menjelaskan, maksud dan tujuan pembinaan ini untuk meningkatkan pelayanan bidan di Kabupaten Magelang, khususnya bidan delima dan meningkatkan kembali kemampuan dan kapasitas mereka dalam pelayanan kepada kesehatan ibu dan anak. Hadir pada kegiatan itu Wakil Ketua II Pengurus Daerah IBU Jateng, Nawangsih, Ketua UPBD Provinsi Jateng, S.A. Rintawati, dan petugas administrasi UPBD Jateng Yeni Sugiarti. Sri Kuswanti mengemukakan tentang permasalahan dihadapi bidan di daerah setempat dalam kaitan dengan regulasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan puskesmas badan layanan umum daerah (BLUD) yang mengakibatkan mereka tidak memiliki kesempatan menolong persalinan di tempat PMB. Kebijakan itu membuat semua persalinan diharapkan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tingkat I atau puskesmas. Padahal, PMB juga salah satu fasyankes berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2019 tentang praktik kebidanan. Baca juga Guru Lakukan Home Visit ke Siswa yang Mengalami Kendala Belajar Ketentuan itu, kata dia, harus ditinjau kembali. Sesuai dengan kewenangan, para bidan boleh menolong persalinan sejauh secara fisiologis dalam kategori normal. Permasalahan yang lain, bahwa IBI perlu berbenah diri untuk memperbaiki pelayanan kepada anggotanya. Dalam rangka pemenuhan sarana dan prasarana, pihaknya menghidupkan kembali Yayasan Buah Delima, diharapkan yayasan itu bisa memenuhi kebutuhan sarpras PMB yang kurang mampu membeli secara tunai berbagai perlengkapan untuk pelayanannya. Pengurus IBI juga mengupayakan bermediasi dengan penentu kebijakan, melakukan advokasi dan negosiasi, untuk bisa memberikan aturan main yang baik sehingga di satu sisi menguntungkan bidan, namun tetap ada pengawasan secara ketat, bahwa bidan bisa melakukan pekerjaan sesuai kewenangan. Ketua PD IBI Jateng, Nawangsihg, mengemukakan tentang pentingnya bidan melengkapi berbagai sarana dan prasarana di PMB untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada ibu dan anak. Selain itu, kata dia, perlunya mereka memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar operasional prosedur.(rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: